Ekologi flora dan fauna
EKOLOGI
Fauna
PT. Gorontalo Citra Lestari bersama dengan PT. Kyara Solusi Indonesia telah melakukan penilaian hutan berniali Konservasi Tinggi (HCV) seluas 46.170 Ha. Berdasarkan hasil lapangan ditemukan 22 jenis mamalia dari 15 famili. Dari 22 jenis mamalia
terdapat 7 jenis yang merupakan jenis endemik Sulawesi seperti ; Kuskus kecil (Strigocuscus celebensis feileri), Tersier diannae (Tarsius diannae), tarsier Sulawesi (Tarsius pumilius), kera hitam berjambul (Macaca nigrescens), musang Sulawesi
(Macrogalidia musschenbroekii), babairusa (Babyrousa babyrussa celebensis), anoa dataran rendah (Bubalus Depressicornis), dan Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) yang masuk kedalam kategori Endanger (EN) atau terancam punah berdasarkan
IUCN Redlist. Jenis Burung berdasarkan hasil lapang yang terdapat dalam kawasan PT. GCL ditemukan sebanyak 68 jenis burung, 7 jenis yang dilindungi IUCN Redlist, 20 jenis masuk kedalam CITES Appendix II, 28 jenis di lindungi Undang-undang Republik
Indonesia, dan 39 jenis merupakan endemik Sulawesi seperti : Kerangkeng Sulawesi (Penelopides exarhatus Temminck, Julang Sulawesi (Aceros cassidix), Elang Tiram (Pandion haliaetus), Baza Zerdon (Aviceda jerdoni), Sikepmadu Sulawesi (Pernis Celebensis),
Elang Bondol (Haliastur indus), Elang Ular Sulawesi (Spilornis rufipectus),Pelanduk Sulawesi (Trichastoma celebenses), Kapasan Sulawesi (Lalage leucopygiatis), Pelatuk Kelabu Sulawesi (Mullerpicus fulvus), udang merah Sulawesi (Ceyx fallax), Celepuk
Sulawesi (Otus manadensis), Bubut Sulawesi (Centropus celebensis). Serak Sulawesi (Tyto rosenbergii), Serindit Sulawesi (Loriculus sigmatus), Kankong Sulawesi (Cuculus crassirotis). Jenis Hepertofauna (jenis amfibi dan reptil) hasil survei ditemukan
sebanyak 15 jenis katak-kodok dengan 1 jenis yang dilindungi secara global (Vulnerable) seperti; katak bertaring Limnonectes heinrichi (Heinrich’s Wart Frog) dan 9 jenis masuk dalam katak-kodok endemik Sulawesi. Ditemukan 13 jenis ular dengan
1 jenis yang masuk dalam kategori dilindungi secara global (vulnerable) dan masuk dalam appendik 2 CITES seperti ; Sanca Kembang (Malayopython reticulatus (Reticulated python)), 5 jenis merupakan ular endemik Sulawesi. Ditemukan 5 jenis kadal
dengan 1 jenis masuk appendik 2 CITES seperti Biawak (Varanus salvator (Water monitor)) dan 1 jenis kadal endemik Sulawesi. 5 jenis cicak dan 1 jenis cicak endemik Sulawesi serta 1 jenis endemik Bunglon Sulawesi. Pengamanan dan perlindungan satwa
yang dilindungi Dilindungi, Endemik, Langka (Rare), Terancam (Threatened) dan Genting (Endangered) dilakukan dengan pembangunan pos security di kawasan lindung, pemasangan plang Larangan Berburu Satwa DIlindungi, E, Endemik, Langka (Rare), Terancam
(Threatened) dan Genting (Endangered) dan Plang Sanksi Pidana Menurut Undang-Undang Kehutanan No.41 Tahun 1999 Pasal 78 Ayat 12.
Flora
Jenis Tumbuhan (Flora) di dalam konsesi PT. Gorontalo Citra Lestari di temukan 389 jenis tumbuhan dari 108 Famili yang terbagi menjadi kelompok pohon, perdu, herba, liana dan palem, dimana 48 jenis merupakan tumbuhan yang bersifat invasif. Dari
jumlah tersebut terdapat 31 jenis Tumbuhan yang Dilindungi, Endemik, Langka (Rare), Terancam (Threatened) dan Genting (Endangered) Seperti : Kileho (Saurauia bracteosa), Lansabonti (Alangium javanicum), Mangga Hitan (Mangifera foetida), doko (Pigafetta
elata Becc), Binuang (Octomeles sumatrana Miq), Meranti (Shorea assamica Dyerforma koordersii (Brandis) Symington), Woka (Livistona rotundifolia (Lam.) martelli), Meranti Putih (Hopea celebica), Pasang (Lithocarpus celebicus (Miq.Rehder)) Gaharu
(Gyrinops verstegii) Domke). Jenis tumbuhan invasive seperti siri hutan (piper aduncum), kerinyu (Chromolaena ordonata).
Pengamanan dan Perlindungan Jenis Tumbuhan yang Dilindungi, Endemik, Langka (Rare), Terancam (Threatened) dan Genting (Endangered) dilakukan dengan pemasangan plang Larangan Berburu Satwa DIlindungi, E, Endemik, Langka (Rare), Terancam (Threatened) dan
Genting (Endangered) dan Plang Sanksi Pidana Menurut Undang-Undang Kehutanan No.41 Tahun 1999 Pasal 78 Ayat 12.